Padma (Teratai)

Kalau kami lahir dari lumpur
apakah kepada lumpur pula kami akan kembali…?
terkaca di hati masa derita yang silam…
kelahiran kami digoreskan oleh sangkur dan pedang…
lahir untuk kemenangan…!!
meski kami lahir muda dan datang tanpa sapa dan tanya
tetapi…kami adalah warga yang sah
atas tanah dan bangsa.
Padma adalah tetumbuan yang berseri, tidak akan tersia-siakan…
meski bumi kelahiran kami adalah tanah yang kotor,
terpancang pada lumpur yang tiada berharga,
tetapi tumbuh tetap suci, putih…laksana kapas,
merah…laksana darah yang membusa,
betapa suci, betapa megah karena jauh dari segala noda.
Alangkah terenyuh hati kami pada saat ini,
membersit di ingatan masa kelahiran yang suram…
kami datang tanpa berita….
kami datang tanpa pesta….
meski datang angin topan, petir, menepis meratakan bumi
dan tanah membelah karena terlampau sarat dosa,
tetapi kami pantang surut…
kerja sudah dimulai dan pantang mundur
sampai tangan-tangan kami menyelesaikannya,
dengan keringat, dengan darah buat bangsa dan negara
lambang ini (Padma) suatu pertanda bahwa kami ada…

Tentang Bathosai

pribadi yang tak bisa dimengerti
Pos ini dipublikasikan di puisi dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar